Monday, April 16, 2012

Rapuh

Hari itu
Saat ragamu dan ragaku berjumpa
Terbentang satu dua langkah
Walau hatimu berada nan jauh disana
Takdir telah memusnahkan jarak

Ketika dua pasang mata bertemu
Dunia berhenti berotasi
Lelah untuk berovolusi
Ratusan tatapan kosong dalam diam
Burung-burung pun membisu
Dahan-dahan berhenti bernyanyi

Mata itu
Serupa dua tahun lalu
Mata itu
Mata yang memancarkan sinar kelembutan
Mata yang penuh akan kasih sayang
Mata yang hasrat akan kerinduan
Kini tak lagi sama
Sorot matanya yang tajam
Kosong dan penuh kebencian

Seakan ditarik kedalam memori-memori
Berlari di antara potret kisah masa lalu
Masa dimana bersama adalah utama
Masa dimana kerinduan adalah mutlak
Masa dimana memiliki adalah kekal
Masa dimana sepi adalah langka
Masa dimana cinta adalah nyata
Masa dimana mereka tak kan bisa kembali

"She wanted none of those days to end, and it was always with disappointment  that she watched the darkness stride forward."

No comments: