Saturday, December 22, 2012

You Live and You Learn

I don't know where i should start from. But, hello fellas. It's been so long time ago since last time i posting some stuff here. Life took me away for awhile. No, i am kidding. So, here i am. The same person in the same place without the same situation. Getting busy these last 6 months. But happily, i just got 2 weeks of holiday, so i think i can post something before i fade up again. My last posting was posted on Wednesday, 6th June 2012. If i am not mistaken, that was the moment when i graduated from my JHS. Oh SMP Negeri 1 Denpasar. I can't not describe how much i miss you.

But, come on yu. Life must goes on. Don't let the past steal your present. After graduated, i continued my education at SMA Negeri 4 Denpasar. A hard choice, of course. And i really know how it feels, going to the different high school without our best friend, being separated with the people we used to be with, and the fear of losing your old friends. But, hope this is the right best choice i ever choose.

Meeting new people. I think this is the best part. Although it was not always being. In my new school, i felt very grateful to be part of X4 (Sepuluh Empat or Ten Four) as known as Inferno. We consist of 34 students (20 boys and 14 girls). Lucky, puff i got absent 34. (Oh God, could i ask You why?). But never mind, it doesn't matter.

Beginning is always hard. So do I. I didn't talk about 'MOS' because yeah i told my self that i will through it, i will. And ta-dah, i have been through it. 'MOS' is the moment when you feel happy and sad at the same time. It is awful but fun. Just take it easy. Life is an adventure, isn't it?

First week is all about introduction, new clothes, new books, new teachers, new classmates, new seat mate, etc. But, the only thing i try hard to is... survive. That's how life taught me.  Even the only way to survive is act that everything is okay. But it does work. Survive and then live. The important things are be an open-hearted people and making some new friends. Because it's true, that strangers could be friends, even best friends. It's all about time and the best timing.






P.S : Next time, i will take the time to introduce my new friends. I don't promise, but i will try.



Wednesday, June 6, 2012

Semestaku

Gadis di foto ini memang bukan siapa – siapa. Bukan, dia berbeda. Dibalik senyum cerianya, terpancar dari sorot matanya betapa rapuh dirinya. Lima tahun aku telah mengenalnya, bermula dari kebetulan – tidak ada kebetulan, aku yakin ini takdir – bertemu dengannya disebuah tempat khursus di Bali. Disetiap gerak geriknya seperti memberitahu semua orang yang dia jumpai bahwa dia sangat bahagia, dia begitu ceria, iya ceria… dulu. 



Setahun berpisah, lagi – lagi kebetulan – takdir – mempertemukan kami pada momen – momen awal masa putih biru. Lega rasanya memasuki lingkungan yang benar – benar baru bagimu dan menyadari bahwa ada seseorang kawan lama di antara ratusan tatapan orang – orang asing. Dia masih gadis dua tahun lalu, senyuman masih tepaku di wajahnya. Pada tahun pertama di bangku sekolah menengah pertama, pembagian kelas seperti membentangkan jarak diantara kami. Dan setahun kemudian, tanpa sebab yang jelas, kita kembali dekat. Tebukti bahwa persahabatan ini merupakan hubungan tanpa syarat. Namun saat itu, aku merasa jiwa yang bersarang pada tubuhnya bukan lagi jiwa yang dulu. Jiwa itu kini meredup, jiwa yang tidak berani lagi untuk mencintai setelah cinta itu yang menghancurkannya dan paku yang menancapkan senyum di wajahnya telah lenyap. 




Seperti langit, aku akan selalu ada untuk matahariku. Walau bagai malam, terkadang dia pergi, meninggalkanku dengan siluetnya bersama rembulan. Namun, aku bahagia. Karena disisiku, para bintang senantiasa menaburkan cahayanya. Waktu berlalu, kini aku menyadari mereka semua selalu bersamaku – langit. Matahari dan bintangku selalu berada disini bersamaku, namun ada waktu dimana raga mereka tak kasat mata namun kasih sayang mereka masih terukir di relung hatiku. Di pagi hari aku akan bersama matahari yang memainkan trik sulapnya untuk menyembunyikan bintang dibalik pancaran kehangatannya. Di malam hari matahari beranjak namun tidak lupa menitipkan sinarnya pada sang rambulan dan bintang tetap setia. 




Aku bersyukur untuk menjadi langit yang tak pernah sendirian dan mulai saat itu aku berjanji pada diriku sendiri, aku akan selalu ada di samping mereka, selalu. Karena aku tau bagaimana rasanya ketika tidak ada seorang pun disampingmu. Kini layaknya langit, aku akan selalu menopang mereka sekuat tenaga dan tak pernah membiarkan mereka pergi dari sisiku. Karena tanpa mereka, diriku hanya sebuah lapisan tipis tanpa warna. Aku hanya bisa berharap, alam tak pernah berpikir untuk menghancurkan semesta tempat kami kebetulan saling mengenal, menyapa dan menyayangi serta mencintai.




Karena foto ini diambil pada pagi hari, hanya ada matahari yang menemaniku. Coba tebak dimana para bintang. Mereka - para bintang - sedang disembunyikannya di dalam buku karya Winna Efendi. Karena dengan membaca buku – buku ini kau akan menemukan beribu bintang di lembaran demi lembaran. Bintang yang menjadikan bukunya selalu tampak cantik dan berpendar. Bintang yang menyertai buah karyanya ke tempat dimana bintang berada. Menjadikan buku – buku ini akan selalu bersinar terang.




Diikut sertakan dalam Quiz Giveaway Winna Efendi - Truth or Dare (ft. Yoana Dianika) disini.

Saturday, May 19, 2012

The Butterfly (2007)


Hidup adalah sebuah perjalanan mencari kebahagian
Dan sekaligus kehilangan kebahagiaan yang lain
Hidup adalah tidak mendapatkan semua yang kita inginkan
Hidup adalah menentukan pilihan
Atau tidak memiliki pilihan sama sekali
Begitulah aku belajar tentang hidup
Tentang cinta
Tentang berani menghadapi dan berani melepaskan
Dari sebuah perjalanan yang menjadikan matahari, bulan, bintang, langit, awan dan hujan tidak akan pernah sama lagi
Dan yang menjadikan hidup masing – masing pelakunya juga tidak akan sama lagi